Selasa, 16 Juli 2013

Media Pembelajaran Interaktif IPA SD Kelas 2


Media Pembelajaran Interaktif IPA 
Pertumbuhan Kacang Hijau Kelas 2 SD


Multimedia Pembelajaran interaktif merupakan suatu aplikasi pembelajaran yang ditujukan untuk menyalurkan pesan pembelajaran berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa dalam belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.Dengan demikian multimedia pembelajaran interaktif adalah media yang dirancang agar siswa dapat belajar secara mandiri, aktif dan terkendali.
Adanya multimedia pembelajaran interaktif (MPI) dapat membantu guru untuk mendesain pembelajaran secara kreatif. Dengan desain pembelajarn yang kreatif maka diharapkan proses pembelajaran menjadi inovatif, menarik, lebih interatif, lebih efektif, kualitas belajar belajar siswa dapat ditingkatkan, proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan sikap dan minat belajar belajar siswa dapat ditingkatkan.

Kelebihan multimedia pembelajaran interaktif dibandingkan media yang lain
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata. Dengan bantuan multimedia maka dapat ditampilkan benda-benda seperti kuman, bakteri, elektron, dll. dengan demikian benda-benda tersebut akan mudah dipahami oleh siswa.
2. Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah. Dengan demikian kita dapat menyajikan benda-benda seperti gedung, gajah, gunung, candi, rumah, dll. Sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi secara riil melaui gambar, movie atau animasi.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit,da berlangsung cepat atau lambat. Adanya kemampuan ini maka guru dapat menyajikan melaui gambar animasi atau movie tentang susunan atom, sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet-planer, berkembangnya bunga, dll.
4. Menyajikan suatu benda atau peristiwa yang jauh. melalui multimedia maka guru dapat menghadirkan obyek-obyek seperti planet, bulan, bintang, salju ke dalam ruang kelas.
5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya. Dengan kemampuan ini maka guru dapat menyajikan peristiwa-peristiwa yang berbahaya seperti ledakan bom, peluncuran roket, letusan gunung berapi, kebakaran, binatang buas, racun, dll.
6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Dengan kemampuan ini maka pembelajaran dapat berlangsung secara menarik dan meningkatkan motivasi belajar siswa
Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya konsep yang berkaitan dengan alam semesta lebih banyak menonjol  visualnya, sehingga apabila seseorang hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata (Degeng,1999:19).
a.       Media Pembelajaran Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
b.      Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa

Minggu, 02 Juni 2013

Media Pembelajaran Interaktif IPA SD (Benda dan Sifatnya)


Media Pembelajaran Interaktif IPA SD Kelas 2 Benda dan Sifatnya 

Media Pembelajaran interaktif merupakan suatu aplikasi pembelajaran yang ditujukan untuk menyalurkan pesan pembelajaran berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa dalam belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.Dengan demikian multimedia pembelajaran interaktif adalah media yang dirancang agar siswa dapat belajar secara mandiri, aktif dan terkendali.
Adanya media pembelajaran interaktif dapat membantu guru untuk mendesain pembelajaran secara kreatif. Dengan desain pembelajarn yang kreatif maka diharpkan proses pembelajaran menjadi inovatif, menarik, lebih interatif, lebih efektif, kualitas belajar belajar siswa dapat ditingkatkan, proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan sikap dan minat belajar belajar siswa dapat ditingkatkan.

Kelebihan media pembelajaran interaktif dibandingkan media yang lain
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata. Dengan bantuan multimedia maka dapat ditampilkan benda-benda seperti kuman, bakteri, elektron, dll. dengan demikian benda-benda tersebut akan mudah dipahami oleh siswa.
2. Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah. Dengan demikian kita dapat menyajikan benda-benda seperti gedung, gajah, gunung, candi, rumah, dll. Sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi secara riil melaui gambar, movie atau animasi.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit,da berlangsung cepat atau lambat. Adanya kemampuan ini maka guru dapat menyajikan melaui gambar animasi atau movie tentang susunan atom, sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet-planer, berkembangnya bunga, dll.
4. Menyajikan suatu benda atau peristiwa yang jauh. melalui multimedia maka guru dapat menghadirkan obyek-obyek seperti planet, bulan, bintang, salju ke dalam ruang kelas.
5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya. Dengan kemampuan ini maka guru dapat menyajikan peristiwa-peristiwa yang berbahaya seperti ledakan bom, peluncuran roket, letusan gunung berapi, kebakaran, binatang buas, racun, dll.
6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Dengan kemampuan ini maka pembelajaran dapat berlangsung secara menarik dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

Jumat, 31 Mei 2013

Media Pembelajaran Interaktif IPA SD Kelas 1


Media Pembelajaran Interaktif IPA SD Kelas 1 Suara Binatang

Agar mata pelajaran IPA mudah dan menyenangkan bagi siswa maka sangatlah perlunya media pembelajaran. Nah kali ini contoh media pembelajaran interaktif kelas 1 SD mata pelajaran IPA bab Suara Binatang. Karena pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri Sulistyorini, 2007: 39). Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam (Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7). Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Selasa, 28 Mei 2013

Media Pembelajaran Interaktif SD Kelas 1

Media Pembelajaran Interaktif SD Kelas 1 Pengaruh Cuaca dalam Kehidupan


Media Pembelajaran interaktif merupakan suatu aplikasi pembelajaran yang ditujukan untuk menyalurkan pesan pembelajaran berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa dalam belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.Dengan demikian multimedia pembelajaran interaktif adalah media yang dirancang agar siswa dapat belajar secara mandiri, aktif dan terkendali.
Adanya media pembelajaran interaktif dapat membantu guru untuk mendesain pembelajaran secara kreatif. Dengan desain pembelajarn yang kreatif maka diharpkan proses pembelajaran menjadi inovatif, menarik, lebih interatif, lebih efektif, kualitas belajar belajar siswa dapat ditingkatkan, proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan sikap dan minat belajar belajar siswa dapat ditingkatkan.

Kelebihan media pembelajaran interaktif dibandingkan media yang lain
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata. Dengan bantuan multimedia maka dapat ditampilkan benda-benda seperti kuman, bakteri, elektron, dll. dengan demikian benda-benda tersebut akan mudah dipahami oleh siswa.
2. Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah. Dengan demikian kita dapat menyajikan benda-benda seperti gedung, gajah, gunung, candi, rumah, dll. Sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi secara riil melaui gambar, movie atau animasi.

Senin, 27 Mei 2013

Media Pembelajaran Interaktif SD (Kebutuhan Tubuh)

Media Pembelajaran Interaktif SD Kelas 1 Kebutuhan Tubuh


Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya konsep yang berkaitan dengan alam semesta lebih banyak menonjol  visualnya, sehingga apabila seseorang hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata (Degeng,1999:19).
a.       Media Pembelajaran Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
b.      Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa

Media Pembelajaran IPA SD

Media Pembelajaran IPA SD Kelas 1 Kebiasaan Sehat


Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya konsep yang berkaitan dengan alam semesta lebih banyak menonjol  visualnya, sehingga apabila seseorang hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata (Degeng,1999:19).
a.       Media Pembelajaran Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.

Kamis, 23 Mei 2013

Proposal Pelatihan Multimedia Pembelajaran Interaktif

 Proposal Pelatihan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Kami Uhud Education Lembaga pendidikan dan pelatihan multimedia pembelajaran, bermaksud untuk berbagi ilmu bersama guru-guru Indonesia dalam program Pelatihan Pembuatan Multimedia Interaktif untuk Guru. Dalam pelatihan tersebut guru-guru akan mendapatkan cara termudah membuat multimedia interaktif dalam waktu 6 jam. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang program menarik ini hubungi contact person 085790371915
File Download :



 




 
 












Selasa, 14 Mei 2013

Jasa Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif


Jasa Pembuatan Animasi Pembelajaran
Jasa Pembuatan CD Pembelajaran
Jasa Pembuatan Animasi Interaktif
Jasa Pembuatan CD Pembelajaran Interaktif
Jasa Pembuatan Multimedia Pembelajaran

Jasa Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif telah terpercaya dalam pengembangan media pembelajaran berbasis flash baik itu digunakan untuk pengajaran, skripsi, tesis maupun desertasi. 

Kenapa memilih kami :
1. Harga sangat murah dan terjangkau 
2. Desain dan hasil profesional
3. Pengerjaan waktu relatif cepat

Media Pembelajaran Interaktif
Media Pembelajaran Interaktif

Tata Cara pemesanan :

Media Pembelajaran: Pemanfaatan Media Pembelaaran dalam Kegiatan Belaj...

Media Pembelajaran: Pemanfaatan Media Pembelaaran dalam Kegiatan Belaj...: Pemanfaatan Media Pembelaaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar Pada Pembelajaran PAI di MAN Tambakberas Jombang. Penulis : Wasis Tri Wahyud...

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH SUNAN GIRI KOTA MALANG
Penulis:Iis Uun Fardiana
Tahun:2012
Fakultas:Tarbiyah
Jurusan:Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pembimbing:1) Samsul Susilawati M.Pd..  
Kata Kunci:Macromedia flash; Pembelajaran IPA; Kemampuan Kognitif

Penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran merupakan suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara menggunakan bantuan komputer serta memadukan media gambar, gambar bergerak (animasi), video, suara maupun teks berjalan, sehingga pembelajaran tidak akan terkesan monoton, sehingga dalam pembelajaran IPA yang banyak membutuhkan pengetahuan secara nyata bisa terwujud, dengan demikian akan berdampak baik terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI Sunan Giri Kota Malang. Berdasarkan pada latar belakang diatas maka permasalahan yang timbul adalah: (1) Bagaimana perencanaan penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI Sunan Giri Kota Malang? (2) Bagaimana pelaksanaan penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI Sunan Giri Kota Malang? dan (3) Bagaimana penilaian penggunaan macromediaflash dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI Sunan Giri Kota Malang? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut, sehingga peneliti mengadakan penelitian dengan menggunakann desain penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian PTK ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis kolaboratif partisipatoris. Langkah-langkah dalam penelitian ini antara lain: 1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Dari hasil analisis data, menunjukkan bahwa penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran IPA ini mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV MI Sunan Giri Kota Malang. Dengan sangat antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, begitu juga dari hasil evaluasi pembelajaran diatas yang merupakan indikator pemahaman dan pengetahuan siswa dalam belajar dapat berjalan dengan baik, terbukti prosentase pemahaman dan pengetahuan siswa mulai dari pre tes, siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan mulai dari 60,8 % menjadi 69,5 % dan menjadi 82,6 % dan rata-rata nilai juga mengalami peningkatan dari 54,6 menjadi 69,4 dan menjadi 79,6 dari data diatas telah mencapai 65 % dari standar minimal siswa dikatakan paham dalam satu kelas.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT PRODUCER DALAM PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT PRODUCER DALAM PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V MIN MALANG 1
Penulis:HUSNI MUBAROK
Tahun:2012
Fakultas:Tarbiyah
Jurusan:Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pembimbing:1) H. Ahmad Sholeh, M.Ag.  
Kata Kunci:

Kemampuan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif,
efektif dan menyenangkan adalah bagian dari sikap profesionalisme pendidik.
Pemanfaatan metode dan media pembelajaran menjadi pilihan utama untuk
menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan menarik motivasi peserta didik. Penyampaian materi pembelajaran tidak boleh secara satu arah dengan teacher of center (terpusat pada guru) akan tetapi harus student of center (terpusat pada siswa), seperti yang telah dikembangkan oleh MIN Malang 1. KBM yang dilaksanakan di madrasah ini telah menggunakan multi metode dan media, namun selama ini masih terbatas pada penggunaan microsoft power point sehingga masih terkesan kurang interaktif. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menggunakan media yang lebih interakktif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran kewarganegaraan, yaitu Media Microsoft Producer. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengguanaan media microsoft produser terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Burner dan Edgar Dale bahwa penggunaan media yang lebih interaktif akan meningkatkan semangat belajar sehingga siswa merasa senang dan mudah memahami materipembelajaran.
Adapun jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan berjenis eksperimen untuk mencari pengaruh. Sedangkan sampel yang diambil
adalah siswa kelas VB dan VC dimana kelas VB sebagai kelas eksperimen
sedangkan VC sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan melalui angket yang
diberikan kepada sampel sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan, kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara X (penggunaan media Microsoft producer) terhadap Y (motivasi belajar) dengan α = 0,05 didapat t Tabel sebesar 2.05183. maka t hitung ≥ t tabel = 2.459 ≥ 2.05183. Secara matematis Y = 40.652+0.312X +e artinya bila nilai X ditingkatkan, maka nilai Y juga akan meningkat. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan bahwa penggunaan media yang interaktif akan meningkatkan semangat belajar siswa. Oleh karena itu, bagi pendidik sebaiknya memanfaatkan media yang lebih variatif dan interaktif.

Efektifitas Penggunaan Media Power Point Dalam Pembelajaran Ketrampilan Menulis

Efektifitas Penggunaan Media Power Point Dalam Pembelajaran Ketrampilan Menulis (Penelitian Eksperimen di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang)
Penulis:Lilis Suaibah
Tahun:2011
Fakultas:Pasca Sarjana
Jurusan:S2 Pendidikan Bahasa Arab
Pembimbing:1) Dr. Nur Hasan Abdul Bari.  2) Prof. Dr. Muhammmad Syaikhoun Muhammad Sulaiman.  
Kata Kunci:Penggunaan Media Power Point, Pengajaran Ketrampilan Menulis

Menulis adalah salah satu aspek penting dalam pengajaran bahas aarab dan mengajarkan ketrampilan menulis dalam bahasa arab harus ada sesuatu yang bisa menarik perhatian dan menyenangkan bagi siswa agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif,yang salah satunya menggunakan media pembelajaran.
Dari pengamatan peneliti dan wawancara dengan guru bahasa arab bahwa siswa Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Bululawang kurang mampu dalamk etrampilan menulis dalam bahasa arab, berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengajaran ketrampilan menulis dengan menggunakan media power point di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul ‘Ulama Bululawang dan mengetahui sejauhmana efektifitas penggunaan media power point dalam pengajaran ketrampilan menulis pada mata pelajaran bahasa arab di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul ‘Ulama Bululawang.
Metodologi penelitianini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dengan populasi kelas V (lima) Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul ‘Ulama Bululawang dengan sampel kelas V (lima) A sebagai kelas Eksperimen dan Kelas V (lima) B sebagai kelas kontrol yang mana pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara sengaja (purposive sampling). Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah obsevasi yang mendalam, wawancara, angket dantes (pre tesdanpost test).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media power point terbukti efektif meningkatkan kemahiran menulis bagi siswa kelas V (lima) pada Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Bululawang, ini terbukti dilihat dari hasil nilai tes pada kelas control dan kelas eksperimen, yaitu (١). Hasil perhitungan nilai t-test (٨,٧٣٤) sedangakan nilai t-table (١,٩٩٧) berarti nilai t-test lebih besar daripada nilai t-tabel yang artinya bahwa H٠ ditolak dan H١ diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran ketrampilan menulis dalam bahasa arab dengan menggunakan media power point lebih efektif dari pada pembelajaran ketrampilan menulis dalam bahasa arab tanpa menggunakan media power point. Nilai t-test pada imlak, menyusun kalimat, merubah jumlah mubtadak khobar menjadi khobar muqoddam mubtadak muakhkhor dan membuat paragraph sederhana lebih besar dari nilai t-tabel, jadi penggunaan power point efektif digunakan dalam pembelajaran ketrampilan menulis imlak, menyusun kalimat, merubah jumlah mubtadak khobar menjadi khobar muqoddam mubtadak muakhkhor dan membuat paragraph sederhana dan (٢). Rata-rata nilai kelase ksperimen lebih baik setelah menggunakan media power point dari pada nilai sebelum menggunakan media tersebut, yaitu yang sebelumnya rata-rata nilai sebesar ٥٨,٦٧menjadi ٨٠,١٢.

Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab di Ma’had Al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab di Ma’had Al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (Penelitian Evaluatif terhadap Metode Pembelajaran dan Media Belajar)
Penulis:Irfan
Tahun:2011
Fakultas:Pasca Sarjana
Jurusan:S2 Pendidikan Bahasa Arab
Pembimbing:1) Dr. H. M. Mujab Masyhudi..  2) Prof. Dr. Moh. Syaikhoun Mohamad Sulaiman,.  
Kata Kunci:kurikulum, metode pembelajaran, media belajar, evaluasi

Penelitian ini adalah penelitian evaluative, yaitu evaluative yang bersifat eksternal yang dimulai dengan menggambarkan kejadian tertentu di lapangan dengan mengumpulkan data dan fakta melalui observasi langsung, menganalisa fenomena khusus dan menetapkan keadaan yang sebenarnya. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Setelah melakukan observasi ke lokasi penelitian penulis menemukan; pertama bahwa sebagian mahasiswa belum mampu berkomunikasi dengan Bahasa Arab secara baik, kedua bahwa keempat kemahiran berbahasa mereka belum memenuhi standar bagi seorang mahasiwa. Atas fakta ini penulis berasumsi adanya beberapa masalah yang dihadapi mahasiswa dan dosen di lembaga ini, diantaranya: (a) metode yang diterapkan dosen belum sesuai dengan kondisi mahasiswa, (b) media belajar yang tersedia sangat terbatas dan kurang menarik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) sejauh mana kesesuaian metode yang diterapkan kepada mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Arab di Ma’had ‘Aliy IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (2) sejauh mana kecukupan dan ketersediaan media belajar yang digunakan oleh dosen untuk mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Arab di Ma’had ‘Aliy IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Hipotesis penelitian ini adalah: (1) metode yang diterapkan untuk pembelajaran Bahasa Arab di Ma’had ‘Aliy IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi belum sesuai dengan kondisi mahasiswa yang sedang belajar di lembaga ini dengan latar belakang pendidikan yang berbeda ( dari Sekolah Menengah Umum dan Madrasah Aliyah), (2) media belajar, baik dari segi jumlah maupun macamnya belum memadai untuk menunjang proses pembelajaran di Ma’had ‘Aliy IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Adapun hasil penelitian ini adalah: (1) metode yang sering digunakan dosen ialah metode tata bahasa dan terjemah dan metode ceramah sehingga belum mampu mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Arab yang maksimal di Ma’had ‘Aliy IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi , (2) media belajar yang tersedia di lembaga ini sangat terbatas, sehingga kurang dapat membantu dosen dan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab di Ma’had ‘ Aliy IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. File Download

Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan

Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam DI SMP Negeri 12 Malang
Penulis:Uswatun H
Tahun:2011
Fakultas:Tarbiyah
Jurusan:Pendidikan Agama Islam
Pembimbing:1) Hj. Rahmawati Bahruddin, MA.  
Kata Kunci:Media Audio Visual, Motivasi, dan PAI

Dalam pemilihan metode pembelajaran tentunya membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan pesan bisa lebih jelas dan dipahami oleh siswa. Selain itu media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar yang baru dalam diri siswa. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah meda audio visual. Media ini mempunyai kemampuan yang lebih, karena media ini mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media tersebut diharapkan bisa membangkitkan motivasai dalam belajar dan memperjelas materi yang disampaikan.
Penelitian ini mendeskripsikan tentang penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMP Negeri 12 Malang. Dengan rumusan masalah yang peneliti gunakan adalah penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual, peranan media pembelajaran audio visual, dan faktor pendukung dan faktor penghambat media pembelajaran audio visual dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 12 Malang.
Penelitian ini termasuk penelitian deskrifsif kualitatif, pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Analisis dapat menggunakan analisis deskriftif kualitatif yaitu berupa data-data yang tertulis atau dari interview dari pihak-pihak tersebut.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, penggunaan media pembelajaran audio visual tidak dapat disiarkan langsung dengan parabola melainkan dengan rekaman VCD. Adapun kurikulum yang digunakan sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini, tetapi pelaksanaannya ditambahkan dengan media pembelajaran audio visual. dan media audio visual mempuyai peranan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pembelajaran audio visual adalah: a) keterbatasan rekaman materi, b) progam tidak dapat diulang, c) siswa yang terlambat. Dan penunjangnya adalah: a) tersedianya media audio visual, b) tersedianya waktu untuk menggunakan media audio visual, c) kedisiplinan guru.
Adapun dalam proses pembelajarannya ada faktor penghambat seperti keterbatasannya rekaman siaran materi sejarah kenabian, adanya alat yang rusak, dan lain-lain. Adapun faktor pendukung seperti tersedianya audio visual dan VCD projector diruangan lab. komputer. Sehingga dapat digunakan untuk mengakses kapan saja dan lai-lain.

Implementasi Bahan Ajar LKS sebagai Media Pembelajaran

Implementasi Bahan Ajar LKS sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI IPA I di SMAN 3 Lumajang
Penulis:Liyasirni Kusumawardani
Tahun:2011
Fakultas:Tarbiyah
Jurusan:Pendidikan Agama Islam
Pembimbing:1) Abdul Ghofur, M. Ag.  
Kata Kunci:Bahan Ajar LKS, Media Pembelajaran, dan Pendidikan Agama Islam.

Media Pembelajaran adalah suatu alat bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar. Salah satu komponen yang paling penting dalam pembelajaran yaitu media. Kedudukan media pembelaran bukan hanya sebagai alat bantu saja melainkan sebagai motivasi siswa agar hasil pembelajaran menjadi lebih baik. Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai sumber belajar yang dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya adalah media bahan Ajar LKS. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami: 1) Implementasi Bahan Ajar LKS Sebagai Media Pembelajaran pada mata pelajaran PAI kelas XI di SMUN 3 Lumajang. 2) Peranan LKS terhadap pemahaman siswa tentang materi Al-Qur’an di kelas XI IPA I. 3) Peranan LKS terhadap Akhak siswa kelas XI IPA I di SMAN 3 Lumajang. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di SMUN 3 Lumajang. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, para guru Agama dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan (1) wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, (2) observasi non partisipasi, dan (3) studi dokumentasi. Anilis data melalui 3 proses, yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pengecekan keabsahan data melalui ketekunan atau keajegan pengamatan dan triangulasi sumber. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Implementasi bahan ajar LKS sebagai media pembelajaran masih efisien, LKS sangat membantu dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun bagi siswa. Pelaksanaan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan LKS dapat menggunakan beberapa metode diantaranya yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan penugasan, sehingga proses belajar mengajar bervariasi/ tidak monoton. 2) peranan LKS terhadap pemahaman siswa pada Al-Qur’an di sekolah umum dapat membantu siswa untuk memahami Al- Qur’an karena pelajaran PAI terdapat materi Al-Qu’an. 3) peranan LKS terhadap akhlak siswa juga berpengaruh, karena dalam pembelajaran PAI juga terdapat materi tentang Akhlak sehingga siswa bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan bisa mengendalikan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama

Efektifitas Penggunaan Media Visual Dua Dimensi Untuk Meningkatkan Pembelajaran Maharah Alkalam

Efektifitas Penggunaan Media Visual Dua Dimensi Untuk Meningkatkan Pembelajaran Maharah Alkalam (Penerapan Di Madrasah Tsanawiyah Al Mahalli Jogjakarta)
Penulis:M. NUKMAN HAMID
Tahun:2009
Fakultas:Pasca Sarjana
Jurusan:S2 Pendidikan Bahasa Arab
Pembimbing:1) Dr. Afifudin Dimyati.  2) Dr. Bakry Muhamed Bakheet.  
Kata Kunci:Media Visual Dua Dimensi, Pembelajaran Maharah Al Kalam

Efektifitas Penerapan Media Gambar dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Efektifitas Penerapan Media Gambar dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara (Penerapan di Pondok Pesantren Abdurrahman bin A'uf Malang
Penulis:M. KAMIL RAMMA OENSYAR
Tahun:2009
Fakultas:Pasca Sarjana
Jurusan:S2 Pendidikan Bahasa Arab
Pembimbing:1) Dr. Mohamed Shaikhoun Mohamed.  2) Dr. Saeed Hwaiat Allah Ahmed.  
Kata Kunci:Penggunaan Media Gambar, Pengembangan Keterampilan Berbicara