Penggunaan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu | ||
Penulis | : | |
Tahun | : | 2010 |
Fakultas | : | Tarbiyah |
Jurusan | : | Pendidikan Agama Islam |
Pembimbing | : | 1) Drs. M. Padil, M.Pd.I. |
Kata Kunci | : | Media Pembelajaran, Motivasi |
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang.
Dua unsur penting dalam pembelajaran adalah metode mengajar dan media pengajaran. pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitan keingintahuan dan minat baru bagi siswa, serta membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam proses pembelajaran Fiqih kehadiran media memiliki arti yang cukup penting. Mengingat selama ini hasil dari pembelajaran Fiqih dinilai masih kurang. Karena para guru kurang memperhatikan komponen-komponen lain yang dapat membantu proses pembelajaran, diantaranya metode mengajar yang digunakan masih monoton, tanpa menggunakan media yang dapat memberikan gambaran lebih konkrit tentang materi yang disampaikan. Sehingga seringkali tujuan dari pembelajaran belum bisa tercapai dengan maksimal. Adanya realita dan permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah yaitu media apa saja yang digunakan dalam pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu dan bagaimana penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu.
Dengan menggunakan pendekatan Deskriptif-Kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang objektif, faktual, akurat dan sistematis, mengenai masalah-masalah yang ada di obyek penilitian. Untuk mengumpulkan data digunakan beberapa metode yaitu, observasi, interview dan dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul tersebut dianalisis melalui tiga cara, yaitu Presistent observation, Triangulasi dan Peerderieng.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Media visual lebih sering digunakan dalam pembelajaran dengan melihat materi yang disampaikan, karena lebih dapat membantu guru Fiqih dalam memahamkan siswa saat pembelajaran. Sehingga, siswa tidak perlu membayangkan tentang apa yang dijelaskan oleh guru. (2) Pengunaan media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran Fiqih di Madasah Tsanawiyah Negeri Batu adalah dengan meliputi tahapan dimulai dari persiapan guru dam pembelajaran yaitu mempelajari silabus yang telah disusun oleh Depag, membuat rencana pembelajaran, dan penguasaan materi serta faktor-faktor yang mendukung untuk memotivasi siswa.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks dimana guru merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dan siswanya. Ketidaklancaran dalam komunikasi membawa akibat terhadap pesan atau meteri yang disampaikan oleh guru. Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan media cetak, menjadi permintaan dan pemberian layanan secara multi sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.
Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satusatunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang.2 Proses komunikasi tersebut selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan majunya ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
Dua unsur penting dalam pembelajaran adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada beberapa aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan siswa setelah pengajaran berlangsung dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai salah satu alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitan keingintahuan dan minat baru bagi siswa, serta membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Disamping itu, hadirnya media pembelajaran sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar amat diperlukan, mengingat bahwa kedudukan media ini bukan hanya sekedar alat bantu mengajar, tapi merupakan bagian integral dalam pembelajaran. Selain dapat menggantikan sebagian tugas guru sebagai penyaji materi (penyalur pesan) media juga memiliki potensi-potensi yang unik, yang dapat membantu siswa dalam belajar.4 Dalam proses pembelajaran Fiqih kehadiran media memiliki arti yang cukup penting. Mengingat selama ini hasil dari pembelajaran Fiqih dinilai masih kurang. Karena para guru kurang memperhatikan komponenkomponen lain yang dapat membantu proses pembelajaran, diantaranya metode mengajar yang digunakan masih monoton, tanpa menggunakan media yang dapat memberikan gambaran lebih konkrit tentang materi yang disampaikan. Sehingga seringkali tujuan dari pembelajaran belum bisa tercapai dengan maksimal. Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajar dalam proses belajar mengajar membangkitkan kemajuan dan minat yang baru, bangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.6 Dari pernyataan diatas semakin jelas bahwa penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi materi pelajaran pada saat itu. Dalam proses pendidikan banyak sekali media yang digunakan seperti media garafis, media audio, media visual dan masih banyak lagi. Sedangkan landasan penggunaan media menurut Mahfud Shalahuddin ada beberapa landasan penggunaan media yaitu dasar religius, dasar psikologis, dan dasar teknologis. Untuk pemilihan kriteria media menurut Arif S.
Sadiman dalam bukunya Media Pendidikan yaitu "Faktor yang perlu dipertimbngkan dalam pemilihan media adalah tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa, jenis rangsangan belajar yang diinginkan, keadaan latar belakang dan lingkungan siswa, situasi kondisi tempat dan luas jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus diterjemahkan dalam norma/kriteria keputusan pemilihan".
Media pembelajaran pendidikan agama Islam dapat digunakan untuk peningkatan interaksi belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya. Dan penggunaan media pembelajaran ini juga harus bermanfaat bagi peserta didik khususnya dan pendidik karena keduanya akan mendapat pengetahuan yang baru. Salah satu prinsip penggunaan media pembelajaran bahwa dalam penggunaan media siswa harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta yang aktif serta harus ikut bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran, merupakan upaya dalam menimbulkan motivasi dalam bentuk menimbulkan atau menggugah minat siswa agar mau belajar, mengikat perhatian sisawa agar senantiasa terikat kepada kegiatan belajar mengajar.
Sehubungan dengan uraian diatas maka penulis mencoba mengangkat tentang Penggunaan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu. Dalam hal ini penulis ingin membuktikan sebesar apakah pengaruh media terhadap motivasi belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media bukan hanya sekedar upaya membantu guru dalam mengajar, tapi lebih daripada itu sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari pengajaran agama. Sehingga dalam hal ini penulis menulis tentang “Penggunaan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu”
Media Pembelajaran Sistem Pernapasan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar