Peran media pembelajaran matematika merupakan solusi belajar yang mudah untuk berbagai masalah siswa dalam belajar matematika. Sebagian besar siswa merasa bahwa matematika itu merupakan mata pelajaran yang sulit, dan hanya beberapa diantaranya merasa sebagai pelajaran yang menarik karena menantang. Mungkin “penyakit” ini telah berumur puluhan bahkan mungkin ratusan tahun. Para “dokter” belum mampu memberikan obat yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit ini. Mungkin beberapa orang tua dibuat pusing tujuh keliling jika mempunyai putra/putri yang menghadapi masalah ini. Banyak orang mengambil jalan penyelesaian dengan mengikutsertakan putra/putrinya dalam bimbingan belajar atau les private. Hal ini tak sepenuhnya salah, namun menurut hemat saya penyelesaian itu merupakan penyelesaian yang darurat saja. Penyelesaian yang relatif permanen menurut saya adalah menumbuhkan motivasi yang kuat dalam diri anak akan kebutuhan dan keuntungan mempelajari matematika. Namun pekerjaan ini tidak mudah untuk dilakukan, mengingat “penyakit” tersebut telah begitu mewabah. Jadi merupakan tugas yang relatif berat untuk orang tua dan guru untuk mengatasi masalah ini. Semoga saja suatu saat nanti akan ditemukan satu treatment yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.
Teori kecerdasan majemuk yang
diungkapkan Gardner menjelaskan bahwa seorang siswa akan dapat
mempelajari suatu materi dengan baik apabila materi tersebut disampaikan
sesuai dengan kecerdasan yang menonjol pada siswa tersebut. Oleh karena
kecerdasan siswa beragam, dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk dapat memfasilitasi setiap kecerdasan yang ada.
Asas pembelajaran di RSBI (Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional) mengamanatkan untuk melibatkan
kecerdasan majemuk dalam proses pembelajaran matematika. artikel ini
mencoba mendeskripsikan aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan pada
materi balok dan kubus di kelas VIII RSBI-SMP yang melibatkan
delapan jenis kecerdasan majemuk, yaitu kecerdasan verbal/linguistik,
kecerdasan logis-matematis, kecerdasan visual/spasial, kecerdasan
kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Beberapa aktivitas yang
dimaksud adalah berkunjung ke pos-pos informasi untuk mengidentifikasi
unsur dan sifat balok dan kubus, menggulung model kubus/balok
untuk menemukan jaring-jaring kubus/balok, menyelesaikan soal di “Seeker
Card”, mengerjakan dan mempresentasikan hasil kerja LKS secara
berkelompok, menuliskan refleksi selama mengikuti pembelajaran di
“Reflection Card”, dan menyanyikan lagu “Cuboid and Cube”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar